"Nightmare on Monday"

Kisah ini aku tuliskan bukan untuk memohon belas kasih maupun mengharap iba dari pembaca, tapi hanya sebagai ungkapan isi hati dari yang terdalam (ce ileh curhat nih ye...).Kejadiannya belum terlalu lama, sesuai dengan judul artikel...ya betul sekali Senin kemarin.Oke lah kita mulai saja kisahnya. Seperti biasa aku berangkat kerja dari rumah Citayam sekitar jam 05.30 (kurang lebih he..he..he) karena hari ini jadwal ngajarku di daerah Kramat Raya-Senen, segera kupacu kuda mesinku dengan harapan aku tidak mengalami 3M (Macet, Mogok dan Merem) dan aku harus sampai depan UP sebelum jam 06.00 kenapa? karena kalau lewat sedikit saja sudah macet nggak ketulungan. Ternyata tepat didepan kampus BSI sudah terlihat tanda-tanda yang menakutkan (nah mimpi burukku dimulai dari sini).Dengan penuh rasa sebal,dan menggerutu ku-kayuh kuda mesinku dengan kecepatan 10-20 km/jam.

Selama kurang lebih 30 menit aku terjebak dalam "kubangan" kendaraan yang begitu banyak, akhirnya setelah melewati stasiun LA lalu lintas mulai lancar,tetapi sampai kolong terminal Pasar Minggu kembali aku terjebak lagi dalam kubangan mesin yang terus menderu dan suasana yang penuh dengan emosional. Pada kondisi jalan menanjak,Bleki (nama motorku) tiba-tiba ngadat..waduh kenapa lagi yah dengan si Bleki. Dengan tergesa-gesa aku turun dari motorku dan aku juga harus menghadapi teriakan-teriakan orang yang dengan emosi tidak mengerti bahwa aku sedang berusaha kuat untuk menyalakan Bleki.Beberapa menit kemudian Bleki bisa menyala lagi..alhamdulillah, aku lanjutnkan perjalananku.

Tadi diawal aku sudah bilang kan..bahwa hari ini aku ngajar di daerah Kramat-Senen, jadi aku putuskan untuk melalui jalur Ps.Minggu-Pancoran yang nanti tembus ka Manggarai.Ternyata jalan Ps.Minggu-Pancoran juga tidak kalah macetnya dengan stasiun LA tadi, tepat di-traffic light Pancoran Bleki menunjukan tanda-tanda yang membuatku cemas.Aku melihat ke papan detikan diatas tinggal beberapa detik nih...pikirku, wah gawat nih sedangkan aku dan Bleki dalam kondisi ditengah-tengah jalan.Benar juga akhirnya Bleki "mati" lagi,segera aku turun dan menuju ke pinggiran jalan.Aku terus berusaha menyalakan mesin Bleki, dari kejauhan pak Polisi sudah memandangku dengan penuh "hasrat" ingin menerkamku (macan kaleee).Hampir 10 menit aku menyalakan Bleki,alhamdulillah mesinya hidup lagi.Kukayuh lagi Bleki dengan kecepatan tinggi karena khawatir nanti mesinnya mati lagi dan aku juga terus melihat ke jam tanganku waktu sudah menunjukan jam 07.15...wah tinggal 15 menit lagi nih,aku pasti terlambat.

Tepat di lampu merah Manggarai, Bleki ngadat lagi...Ya Allah,berilah aku kesabaran. Ingin rasanya aku menangis meratapi Bleki yang sudah tidak muda lagi (sekarang sudah masuk tahun ke-6, jadi sering sakit-sakitan).Alhamdulillah Bleki masih bisa bernafas, aku putuskan untuk melalui jalur Jl.Proklamasi tembus kedepan RSCM terus kupacu Bleki...alhamdulillah sampai juga aku dikampus Kramat-Senen.Benar saja aku sudah terlambat 10 menit...dan aku merasa terharu dan gemas.

Waktu pulang sudah tiba yaitu pukul 15.30, tapi bukannya gembira yang aku rasakan tapi "kecemasan" yang amat mendalam.Akankan prahara pagi tadi terulang kembali...?Semoga tidak ya Allah.